Sabtu, 31 Oktober 2009
Kamis, 23 Agustus 2007
Air Sumur Tercemar Tidak Usah Ditutup
Betapa Pentingnya Air Bersih Dalam Kehidupan Ini,
TWP Solusinya:
"Sebuah inovasi baru dalam mengatasi pencemaran air!"
Filter Air menggunakan bahan-bahan tradisional yang memiliki keistimewaan sebagai penjernih air.
- Mudah perawatannya dan berdaya guna tinggi.
- Telah diuji oleh balai teknik kesehatan lingkungan Dep Kes RI.
- Dapat digunakan di Rumah Tangga, air minum karyawan maupun industri, pondok
pesantren dll.
- Dapat menghilangkan bau, Mg, Fe, Kuning, kapur, dll...
- Biaya per liter tak lebih dari Rp 100,-
Kapasitas 40 menit = 1000 Liter
Menjamin ketersediaan air bersih di tempat anda, cocok untuk daerah banjir maupun sumur/air tanah yang tercemar dengan rembesan sampah organik maupun anorganik. Hemat Energi dan Ramah Lingkungan.
Bagaimana cara memasang TWP/PAT? Pemasangan TWP/PAT dapat dilakukan setelah bak penampungan air dikosongkan dan dibersihkan hingga kering, kemudian baru dipasang alat TWP/PAT sedemikian rupa sehingga air dari sumur atau air tanah yang telah tercemar sampah organik maupun anorganik dilewatkan TWP/PAT.
Hasilnya air yang keluar telah menjadi air layak, yaitu air tersebut telah bebas dari pencemaran bahan-bahan polutan dan bebas dari bakteri dan kuman.
Hubungi:
1. Konsultasi Gratis masalah air Kotor / tercemar tiap hari.
Rabu jam 10.00 - 14.00 WIB di kantor LABH Konstitusi
Jl. Prof. Dr. Sardjito no. 11 Yogyakarta.
2. Hj. Soelidarmi, SH. Plumbon No. 280 RT 11 RW 15
Banguntapan, Bantul
HP : 08164895129
Solusi Air Bersih Anda!
http://soelidarmi.indonetwork.co.id/sell
Mantan Hakim Ciptakan Penjernih Air Tradisional
Sunday, 11 March 2007,
Mantan Hakim Ciptakan Penjernih Air Tradisional
Saat bertugas menjadi hakim di Mempawah Kalimantan tahun 1981, Hj Soelidarmi SH sudah berhadapan dengan masalah air. Saat itu, kualitas air di Mempawah sangat buruk, untuk cuci baju hasilnya kuning di pakaian, dan mempengaruhi kesehatan kulit. Kondisi ini membuat Soelidarmi harus menyisihkan gajinya untuk membeli jerigen air bersih yang waktu itu harganya mencapai Rp 150/jerigen.
Masalah lingkungan memang menjadi perhatian Soelidarmi di manapun bertugas. Bahkan kini, meski sudah pensiun, soal lingkungan tidak luput dari perhatiannya. Untuk masalah air, kini Soelidarmi sudah punya solusi jitu, karena berhasil menciptakan Penjernih Air Tradisional (PAT) atau Traditional Water Purefier (TWP). “Alat ini bisa diterapkan dimana saja, bahan-bahan yang digunakan juga mudah didapat, murah dan bisa dibuat dalam bentuk mini,” kata Soelidarmi saat ditemui di LABH Konstitusi Jl Prof Sardjito Blimbingsari Yogyakarta.
Ya, bahan yang digunakan memang sederhana, yaitu bekas galon cat atau kaleng-kaleng bekas yang disusun bertumpuk dan dilubangi. Pengisian kaleng diurutkan, untuk kaleng teratas yang pertama menampung air mengalir berisi kapas filter, kaleng kedua berisi batu zeolit aktif yang sudah direbus 5 jam, kemudian kaleng dibawahnya berisi arang tempurung kelapa aktif. Nah, setelah melewati berbagai lapisan ini, maka air yang keluar menjadi bersih. Batu zeolit juga mudah ditemukan di toko-toko aquarium dan harganya juga murah. “Alat ini bisa untuk menyaring air sungai yang kotor, juga air hujan. Caranya tampung air hujan, lalu disaring dengan PAT maka sifat licin atau ayit dari air hujan bisa hilang. Sebenarnya, masyarakat kita belum memanfaatkan air hujan karena masih terbuang percuma,” katanya.
Saat ini sudah ada sekitar 50 orang yang memanfaatkan PAT ciptaannya. Bahkan warga Sumatra dan Balikpapan juga banyak yang melakukan kontak person untuk konsultasi dan mencobanya. “Saya sangat terbuka siapa saja boleh belajar untuk membuat alat penjernih air ini,” paparnya.
Dikatakan saat terjadi gempa, tetangganya di Gedongkuning ada yang mengeluh air sumurnya menjadi keruh dan berbau, namun setelah memakai penjernih air temuannya ternyata air menjadi jernih dan bau tak enak menjadi hilang.
“Penemuannya ini telah diurus hak patennya oleh dosen UGM, dan kini masih dalam proses, dan saya sebagai inventor atau penemunya,” tutur Soelidarmi.
(Fia)-c .
sumber:
Kedaulatan Rakyat Online
Langganan:
Postingan (Atom)